Di sebuah sekolah dasar ada dua anak laki-laki bernama Abdul dan Nurhakim yang menjadi sahabat karib. Mereka bersama-sama menaklukkan berbagai petualangan, berbagi rahasia, dan selalu ada untuk satu sama lain.
Kisah persahabatanku dengan Jasmine dimulai saat kami memasuki SMP. Waktu itu, kami baru saja saling mengenal ketika aku hampir pingsan saat pelajaran olahraga. Jasmine dengan kepedulian yang besar bertanya, “Kamu terlihat sangat lemas.
Abu Nawas pun menjawab ia bilang hanya mau terbang, bukan bisa terbang. Mendengar hal ini pun Baginda tidak jadi menghukum Abu karena ia tidak berbohong.
Setelah selesai, jangan lupa untuk membaca dan mengecek keterkaitan setiap alur cerita yang sudah kamu tulis.
Namun, kehidupan Zirafanti terancam oleh pemburu ilegal yang mengincar tanduk mereka yang berharga. Seorang peneliti bernama Maya bertekad untuk melindungi Zirafanti. Dia bekerja sama dengan suku-suku lokal untuk membentuk kebijakan konservasi yang ketat dan memantau pergerakan Zirafanti.
Masalahnya, cerita yang saya tulis tiga tahun lalu itu murni hasil khayalan saya. Bukan cerita yang sungguh-sungguh terjadi atau dibuat berdasarkan kisah nyata atau dibuat-buat agar tampak seperti kisah nyata.
Sepasang mata kecil itu mengerjap. Isi kepala si gadis kecil penuh pertanyaan tak terungkap. Hari-harinya telah berubah. la tak lagi ikut ibunya ke sekolah untuk berjualan di kantin. la tidak lagi dibonceng Ayah keliling perumahan di sore hari.
Pengalaman itu mengajarkanku banyak hal. Aku belajar untuk menghargai ketenangan, untuk bersatu dengan alam, dan untuk menghormati keindahan yang ada di sekitar kita. Itu adalah pengalaman yang membuatku merasa hidup dan aku membawa pelajaran serta kenangan itu sepanjang hidupku.
Suasana menjadi hening sampai akhirnya seorang staf menjawab dengan sedikit ketakutan, "Ia tak bekerja di sini. Ia adalah pengantar pizza yang mengantar pesanan."
Mulailah Inaq Lembain menumbuk padi, namun setiap kali la menumbuk, batu ceper yang diduduki kedua anakknya semakin meninggi. Merasa seperti di angkat, anak sulungnya berkata:
Seorang siswa laki-laki datang terlambat dengan menjinjing sepatunya. Ibu guru bertanya mengapa dia melakukan hal itu.
Topan pun mempersilahkan kakek tersebut untuk duduk bersamanya bahkan menawarkan bekal minuman yang ia bawa dari rumah. Kakek bertanya Kumpulan Cerita Fiksi kepada Topan, “Apakah Kamu tidak sekolah?” Dengan sedih Topan menjawab bahwa keluarganya tidak punya uang untuk menyekolahkan Topan.
Buaya pun datang menghampirinya, kemudian kancil bercerita bahwa ia memiliki daging segar dan hendak membagikannya untuk seluruh buaya di sungai.
Melalui buku pelajaran sekolahnya, ia membaca bagaimana potensi aliran sungai bisa menjadi pembangkit listrik.